Sabtu, 25 Oktober 2014

Memanfaatkan jilid/cover buku tulis bekas


Hallo sahabat, apa khabar ?...
Waaah...sudah 2 tahun ini saya meninggalkan bilik hobiku ini, untung saja nggak jamuran, heheh. Tidak hanya blogku saja, tapi juga selama ini saya tidak mengunjungi teman-teman blogger. Rasanya rindu sekali menyapa sahabat semua.
Oke, untuk kali pertama setelah lama tidak sharing, saya ingin berbagi dalam memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar kita. Kali ini adalah jilid/cover buku tulis bekas anak-anak saya, yang kalau dibuang rasanya sayaaang sekali....soalnya motif/gambarnya menurut saya bagus-bagus. Saya potong-potong cover ini menjadi 6,5 x 6,5 inch atau 16,5 x 16,5 cm.
Sebetulnya ukuran ini bisa lebih besar. Ukuran asli dari cover buku ini 18 x 25 cm (cover bagian depan/belakang), tapi berhubung bagian pinggirannya banyak yang sudah rusak (lecek), hanya selebar itulah yang bisa dipotong. Tapi sebesar apapun, masih bisa digunakan tergantung keperluan.

Untuk apa potongan-potongan cover ini ?.....Ya, saya 'sulap' menjadi laci-laci/drawers mungil.
Sahabat, saya ini lagi keranjingan membuat laci-laci dari barang bekas terutama dari karton ataupun bahan dasar kertas lainya.

Dan untuk 'rumah lacinya' atau chest, saya gunakan tetrapak/milkcarton :

Baiklah, kita mulai saja dengan bahan dan alat yang digunakan :
* 8 buah cover buku yang sudah dipotong ukuran 6,5 x 6,5 inch
* 8 buah cover buku ukuran 2,1 x 3,5 inch
* 7-8 buah tetrapak/milkcarton 1 liter
* 1 buah kertas kado
* gunting, cutter, mistar, doubletape, selotape, dan lem tembak

Dan ini tutorialnya :

Beri tanda pada cover yang sudah dipotong tadi dengan ukuran seperti di atas, lalu sepanjang ke 4 tanda ini ditekan dengan ujung gunting atau ballpoint bekas dengan bantuan mistar, agar mudah dilipat.

 Gunting seperti di atas, panjangnya 1,5 inch.

Lipat dan beri doubletape hingga menjadi kotak seperti gambar di atas.

Potong melengkung di tengah-tengah salah satu sisi cover ukuran 2,1 x 3,5 inch seperti di atas.

Kemudian tempel di salah satu dinding kotak tadi dengan doubletape....jadi deh sebuah laci mini.

Buat laci hingga 8 buah.

Buang tutup milkcarton, dan gunting ke 4 ujung segitiga milkcarton ini.


Gunting salah satu dinding milkcarton. Ini akan dibuat 'rumah laci' atau chest .


Lalu potongan tadi masukkan ke dalam salah satu dinding (kiri), beri lem tembak, lipat sisanya ke arah luar dan kemudian dilem tembak hingga ke belakang seperti gambar. Lakukan hal yang sama pada dinding sebelah kanan. Buat 3 buah lagi. Gabungkan ke-4 'rumah laci' ini dengan menggunakan lem tembak.

Potong milkcarton dengan panjang yang sama dengan panjang 'rumah laci', lipat menjadi dua ke arah panjangnya dan tempel pada bagian sambungan antara ke-2 'rumah laci' ini (lihat gambar!). Lakukan pada sambungan yang lainya dan jangan lupa juga pada bagian atas dan bawahnya.

Padahal belum selesai, tapi saya tidak sabar mencoba memasukkan laci-laci ini ke 'rumahnya', pas pisan. Waaahh....berantakan sekali mejanya ya, heheh.

Nah sekarang lapisi 'rumah laci' dengan kertas kado, gunakan selotape untuk menempelkannya..

Dan seperti inilah jadinya.

Tadaaa....ini baru selesai !!
Olala, cantiknya !!...Heheh muji sendiri.




Oke, mudah-mudahan ini akan menjadi inspirasi sahabat semua.
Dan... selamat bercrafting-ria !!...
(@_@)
      salam,

8 komentar:

  1. Halo Mba Ati. Sudah lama bangeut tak kontak. Kangen ama Mba Ati dan kreasinya. Kreasi yang ini bagus sekali. Sangat menginspirasi. Nuhun ya Mba Ati.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sami2 mbak Pingkan, iya nih lama sekalii saya nggak eksis...heheh.
      Trimakasih atas kunjungannya mbak, oya kemarin saya mau komen di blog mbak Pingkan tapi nggak bisa, mungkin ada masalah di perangkat saya. Akan saya coba lagi nanti.
      Salam kangen....

      Hapus
  2. Ternyata kita sama-sama lama yak ngeblog ya :) mbak Ati selalu saja rapi kalo soal jilid menjilid kertas. TFans ya mbak ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Hany, ternyata sama ya lama nggak ngeblog...tapi saya lebih lama lho, hihih.
      Trima kasih atas kunjungannya ya.....salam kangen.

      Hapus
  3. Hai mb ati.. samaah blogku juga terlantar 2th, baru bulan ini aku apdet lagi sekalian blogwalking menyapa teman2 lama.. ^_^ tfs tutorialnya ya.. so inspiring

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi....kirain saya yang terlama, ternyata ada temen...toss ah !!
      Trimakasih ya kunjungannya.

      Hapus
  4. Salam kenal kembali, Mbak.
    Wahhhh, tutorialnya perlu dicoba nih. Tapi kalau ngga ada tetrapak bekas susu, diganti karton apa ya ..

    BalasHapus
  5. Sebetulnya tidak harus tetrapack mbak Dey, karton bekas susu bubuk/sereal juga bisa, atau karton duplex, hanya mungkin ukurannya disesuaikan dengan lacinya.
    Trimakasih ya atas kunjungannya.....selamat mencoba !!

    BalasHapus

Silakan tulis kritik, saran dan opini sahabat - saya akan senang membacanya...dan terimakasih atas kunjungannya.