Minggu, 11 Maret 2012

Mesin Jahit Ibuku



Ini adalah mesin jahit kesayangan ibu saya.
Kata beliau, mesin jahit ini sudah ada sebelum saya lahir, berarti sudah lebih dari setengah abad mesin jahit ini setia menemani ibu dalam suka dan duka....ooooh so sweet !!
Dulu, ibu membelinya dari tetangga jauh yang pada waktu itu akan pindah ke luar negeri, jadi Singer ini dalam keadaan bukan baru lagi, alias bekas.
Dengan mesin ini pula saya  belajar menjahit (kelas 4 SD)........Waktu itu belum dipasang dinamo, jadi  kaki kecil saya dengan susah payah 'mengayuh' mesin ini, maju mundur....maju mundur, dan.... lagi, hihi.
Setelah beberapa kali latihan dan penuh perjuangan (dan tentunya dengan bimbingan ibu), akhirnya saya bisa menaklukkannya...hooorrey !!..
aku bisa...aku bisa !

http://www.emocutez.com
 Menjelang saya masuk SMP, barulah ibu memasang dinamo pada si Singer ini. Tapi saya ragu untuk mencobanya, takut nggak bisa 'ngerem'...hehe.
Baru setelah kelas 2 SMP saya berani menginjak dinamo ini, itupun karena ada tugas prakarya di sekolah. Dan benar saja, ketika pertama kali mencobanya, kaki dan otak nggak 'singkron'......Otak memerintahkan kaki untuk berhenti, tapi eeh... si kaki bandel, nggak mau berhenti. Pada akhirnya sih, mau juga tuh si kaki bekerja sama.

Kembali lagi ke ibu saya, beliau belajar menjahit secara otodidak, sama seperti saya (haallaah....).
Ibu menjahit untuk dipakai sendiri (kadang ada tetangga yang memesan kebaya) dan untuk kami anak-anaknya. Biasanya ibu menjahit kebaya dan pakaian untuk kami, seperti  foto di bawah ini, baju untuk anak laki-laki seragam alias bahan, warna sampai model sama. Untuk kedua kakak perempuan, hanya warnanya yang sama. Dan yang paling saya suka  adalah model baju kakak perempuan saya (no.2 dari kanan). Ibu  memang hebat !
Sedangkan untuk baju saya beda sendiri (yang kepalanya gundul), barangkali karena saya anak bungsu... Eit, nggak jadi deng....karena di foto ini ibu sedang mengandung adik saya...hehe
Walaupun ibu sedang mengandung,  tapi masih bisa berkebaya, ck ck ck !...
 Kesehariannya, ibu memang berpakaian baik di rumah maupun sedang bepergian, selalu berkebaya. Tapi semenjak akhir tahun 80-an sudah tidak memakai kebaya lagi, tapi gaun panjang atau semacam baju kurung, hanya sekali-sekali saja berkebaya bila ada perhelatan.

Oh ya, kenapa tadi saya katakan ibu hebat ?.....Karena ibu memang hebat ! Coba bayangkan, ibu yang hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 3 SD (kalau dulu Sekolah Rakyat), tapi kalau soal menghitung ibu jagonya. Belajar sendiri menjahit tanpa ada yang membimbing, tapi ibu bisa menjahit kebaya dan baju-baju kami.
Dan ibu adalah sosok ibu yang berpikiran maju, karena beliau men-support  kami untuk belajar/sekolah yang setinggi-tingginya. Beliau rela keluar-masuk dari toko emas ke toko emas yang lain sendirian hingga keluar kota, naik turun bus hingga sampai di rumah larut malam, untuk berdagang demi pendidikan anak-anaknya (ibu adalah seorang pengepul perhiasan-perhiasan emas kendarian), dan berani menghadapi orang yang berniat jahat dalam perjalanan pergi ataupun pulang. Dan  berkebaya lagi !!...
Love you mom !
http://www.emocutez.com