Rabu, 05 Desember 2012

Origami @ Photo Holder

Sahabat, mungkin pernah mengalami ketika ingin memajang photo, tapi frame/piguranya belum ada.....pasti deh ditunda dulu ya. Kalau nggak beli dulu, atau yang bisa bikin sendiri framenya pasti kelamaan...iya kan ?, sedangkan kita ingin segera memajangnya.....hmmm gimana ya ?
Jangan khawatir, ini dia solusinya....photo holder dari kertas. Kok bisa ?....pasti bisa, hehe !! Kita siapkan aja kertas, bisa kertas dari majalah bekas atau kertas lipat (untuk origami), yang penting tidak tebal dan tidak tipis.
Ukuran kertasnya tergantung keperluan, misalnya 15x15 cm.untuk photo holder yang kecil (tinggi sudah jadi  kurang lebih 7cm).
***

Ada yang tertarik membuatnya ?.....ini dia tutorialnya. Saya harap gambar-gambar di bawah ini mudah dimengerti sahabat semuanya :)....

Dan sekarang fotonya bisa dipajang,

Selamat berorigami-ria !!.....
(@_@)

      salam,

Kamis, 29 November 2012

T A R A S I (Terasi)

Beberapa waktu yang lalu, saya dan suami menonton tayangan televisi swasta yaitu tentang pembuatan terasi (bahasa Sundanya tarasi). Terasi yang ditayangkan itu dibuat dari udang rebon yang diolah sedemikian rupa, sehingga jadilah terasi/tarasi.
Tapi di sini saya tidak akan menceritakan proses pembuatan terasinya ya....Saya hanya ingin bercerita sedikit tentang obrolan saya dengan suami saya ketika melihat tayangan
si terasi tadi.
Begini obrolannya,
Suami : "Wah, kalau anak-anak sering dikasih tarasi bagus pisan tuh !!"
Walaupun hati saya bertanya-tanya, tanpa curiga sedikit pun saya langsung menyahut. Saya pikir mungkin karena terasinya terbuat dari udang rebon, maka bagus untuk anak-anak. Lalu.....
Saya : "Iya gitu ??????"
Suami : "Iya dong, supaya  anak jadi tara sieunan !!...."
Saya : "....>o<   ?_!   >o<..."
http://www.emocutez.com
http://www.emocutez.com 

Waduh, tertipu lagi deh saya.....!
Kalau orang Sunda pasti mengerti percakapan tadi. Jangan khawatir bagi yang nggak ngerti, saya uraikan di bawah ini ya,....
tara, artinya tidak pernah
sieunan, artinya penakut, kata dasarnya sieun yang artinya takut
Jadi tara sieunan bisa diartikan tidak penakut.

Nggak nyambung kan antara terasi/tarasi dengan tidak penakut....hehe
Ya, begitulah......suami saya ada-ada saja !!

(@_@)

            salam,

Senin, 26 November 2012

Box ex Shoes for Drawers

Sahabat, apa kabar semuanya ?....sudah lama ya saya nggak muncul !

Oke, kali ini saya ingin berbagi mengenai kotak sepatu yang disulap jadi laci-laci keren. Sebetulnya sih sudah lama ingin sharing, tapi berhubung ada pekerjaan yang harus saya selesaikan, baru hari inilah saya mencoba menulisnya.....
Baiklah, daripada banyak cuap-cuap, kita langsung saja lihat cara membuatnya yuk !....

Bahan dan alat yang diperlukan :
4 buah kotak sepatu dengan ukuran yang sama.

Kertas kado dan kardus bekas (cardboard) secukupnya. Oya, bahan tambahan yang lainnya manik mutiara dan kawat/wire, lem putih, lem tembak dan selotip.
Alat yang dibutuhkan : gunting, mistar, cutter, dan pensil.

Cara membuatnya :
Ambil tutup kotak sepatu, lalu buka lipatan-lipatannya dan gunting ujung-ujung lipatannya seperti no.1. ...bagian yang digunting hanya tiga saja ya, yang ujung kiri atas tidak digunting dan lipatannya juga tidak dibuka (A) seperti pada gambar no.2. Ambil satu lagi tutupnya, dan gunting juga ketiga ujung lipatannya....nah, kalau yang ini sebaliknya dari sebelumnya (B). Lakukan hal yang sama untuk kedua tutup kotak yang lainnya.

Beri lem di sepanjang bagian kanan tutup A

Tempel dan selipkan tutup B di atas tutup A yang telah diberi lem tadi.

Oya, beri jarak/celah diantara keduanya sekitar 1cm.

Setelah menempel seperti ini, lalu bagian bawah dari A&B juga diberi lem.

Lipat keduanya ke dalam, dan biarkan hingga lemnya kering.

Bagian yang dilipat tadi adalah untuk bagian depan, sedangkan yang ada celahnya adalah bagian belakang.
Buat lagi seperti ini (kita beri nama saja TUTUP A-B) untuk kedua tutup kotak yang lainnya.

Sambil menunggu kering, kita sisihkan dulu tutup-tutup tadi .....sekarang waktunya untuk membungkus/melapisi keempat kotak sepatunya dengan kertas kado.Lebihkan kertas kado sekitar 2cm untuk lipatan atas dan 1cm untuk lipatan bawah dari tinggi kotak. Lapisi kotak dengan kertas kado, lipat dan lem sisa kertas ke dalam kotak dan ke bawah kotak....untuk bagian sudutnya, gunting menyudut (lihat gambar !) agar rapi ketika dilipat dan dilem.

Naah....seperti ini bagian dalamnya. Rapi bukan ?!....

Tandai 2 titik ditengah depan laci (untuk handle laci) dan lubangi kedua titik ini.

Pasang beberapa manik mutiara pada kawat (panjang kawat 3x nya dari panjang handle laci), dan masukkan sisa kawatnya ke dalam 2 lubang tadi...

Tekuk kawatnya dan ikat kuat-kuat lalu tutup dengan selotip. Lakukan hal yang sama untuk ketiga kotak lainnya.

Setelah ke-4 kotak sudah jadi laci, kita sisihkan dahulu. Sekarang kita akan membuat 'rumah lacinya'....
Ambil 2 lembar cardboard dengan ukuran panjangnya laci (panjang TUTUP A-B) dan lebarnya 2x tinggi laci (jangan lupa dilebihkan beberapa cm). Ukur dan tandai dengan pensil pada kedua cardboard seperti gambar di atas.

Beri lem tembak pada salah satu sisi panjang TUTUP A-B

Tempelkan pada cardboard yang telah ditandai tadi. Lalu tempelkan juga sisi yang lainnya pada cardboard yang ke-2.

Setelah kedua sisi dari TUTUP A-B tadi dipasang, maka akan tampak seperti gambar di atas.

  Tambahkan/tempelkan cardboard di atas TUTUP A-B dengan ukuran yang sama, hal ini dilakukan supaya nantinya kuat menahan beban di atasnya (tidak melengkung).

Ukur dan tandai lagi kedua dinding cardboard dengan ukuran tinggi laci + 0,5cm di atas tutup tadi.

Potong sisa cardboard dengan cutter.

Pasang TUTUP A-B yang ke-2 tepat di pinggir ujung dinding (sejajar dengan ujung dinding) seperti gambar.
Gambar di atas adalah bagian belakang 'rumah laci'

Lalu tutup bagian atas dan dasar 'rumah laci' dengan cardboard, lem dengan lem tembak.

Bagian belakang juga ditutup dengan cardboard.

 Supaya lebih kuat dan rapi, beri selotip di setiap sudut luar 'rumah laci'

Lapisi 'rumah laci' dengan kertas kado.

Taruh laci-laci di 'rumahnya'. Selesai !!


Dari kotak sepatu juga bisa dibuat rak untuk wadah-wadah kecil bekas es krim seperti di bawah ini,

Semoga bermanfaat ya.....
Happy crafting !!
      
      salam,

Rabu, 19 September 2012

Charger Holder dari Tetrapak


Sebetulnya saya membuat charger holder ini terinspirasi dari blognya mbak Regina yaitu: toscaberries....di situ charger holdernya terbuat dari botol bekas sabun cair. Berhubung botolnya masih dipake, maka dibuatlah dari tetrapak....kalau kata peribahasa Indonesia sih, tak ada rotan akar pun jadi.
Cara membuatnya juga tidak jauh berbeda dengan yang di toscaberries.... 


Happy crafting !!....
@_@
      salam,

Selasa, 11 September 2012

Cepuk dari Bekas Gulungan Selotip

Apa kabar sahabat semuanya ?....sudah lama ya saya nggak muncul ! Baiklah, mumpung masih di bulan syawal ini, belum terlambat kan saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin bila ada kata dan laku yang tidak pantas selama ini. Mudah-mudahan kita semua senantiasa ada dalam lindungan Tuhan YME....amiiin.

&#&

    Masih ingat postingan bulan Juli lalu ? itu lho Printable Bias Tape Maker !!, kalau lupa bisa dilihat lagi ya di sini.... ada beberapa helai bias tape (1") yang saya buat (6 helai warna pink dan 6 helai warna orange muda). Dari pada bias tape ini nganggur....hehe, saya manfaatkan saja untuk membuat cepuk beranyam.
 Cepuknya saya buat dari bekas gulungan selotip/double side tape, lalu diberi anyaman kain. Dan jadilah cepuk beranyam ini.
Yuk, kita lihat cara membuatnya !....

Bahan dan alat yang dipergunakan :
5 buah bekas gulungan selotip (atau tergantung keinginan), kain perca untuk bias tape ukuran 1" dan karton coklat (cardboard, bisa karton bekas air mineral atau lainnya). Lem putih, lem tembak, pensil, gunting kain, dan gunting kertas. Oya, ada yang terlewatkan (hm....selalu saja ada yang lupa), karton manila dan karton bekas susu, dan satu lagi... double tape.
Cara membuatnya :
1-3. Gulungan selotip diberi lem putih, lalu tempelkan satu persatu bertumpuk menjadi silinder, biarkan hingga lem kering.
4-6. Buat pola lingkaran dari silinder ini pada karton coklat sebanyak 3 buah. Tempelkan salah satu pola pada dasar silinder, biarkan kering.
7-8. Ukur panjang dari ujung atas melewati dasar cepuk hingga ujung atas yang lainnya, dan ukur lingkaran cepuknya.
9-10. Siapkan 6 helai bias tape warna pink dengan ukuran no.7 (lebihkan 3-4cm), dan 5 helai warna orange dengan ukuran no.8. Untuk warna pink, lipat semuanya jadi 2 (untuk menandai bagian tengahnya).
11-14. Tempelkan bias tape satu persatu (ditumpuk) di bagian tengahnya dengan lem tembak hingga membentuk lingkaran, ini untuk bagian vertikalnya dari anyaman.
15. Pasang tumpukan bias tape tadi (no.14) di atas dasar cepuk dengan lem tembak.
16-18. Pasang ujung salah satu bias tape orange dengan lem tembak, lalu anyam sampai kedua ujung bertemu, beri lem.
19. Supaya berdiri, beri lem bias tape vertikal yang berada dibagian luar bias tape orange.
20. Anyam semuanya seperti tadi.
21-22. Rekatkan sisa-sisa bias tape vertikal ke dalam cepuk.
rekatkan bagian-bagian yang kurang rapi dengan lem tembak 
  23-24. Ambil karton coklat lingkaran yang ke-2 (no.5), beri lem dan tempelkan pada kain lalu gunting (jangan lupa dilebihkan 1cm). Gunting-gunting sisa kainnya, lalu beri lem putih dan rekatkan.
25-26. Beri lem tembak, dan tempelkan ke dasar cepuk.
27. Buat pola bagian dalam lingkaran pada karton bekas susu, lalu buat seperti no.23-24. Oya, bikin 2 buah seperti ini ya (untuk alas dan lapisan tutup cepuk)!....
28. Tempelkan salah satunya ke alas cepuk.

Untuk membuat tutupnya, lakukan hal yang sama seperti karton pada no.23-24....tapi saya membuatnya dengan menggunakan kain 2 warna seperti di bawah ini. Ssssstt.....sebetulnya perca kainnya kurang, jadi terpaksa saya sambung dengan doubletape...hihi 
sebelum ditempelkan, kain yang orange salah satu bagian sisinya dilipat terlebih dahulu...
baru diberi double tape dan ditempelkan di atas kain yang pink
Sebagai engselnya saya buat dari sisa bias tape dengan panjang 3cm sebanyak 2 buah, lalu direkatkan dengan doubletape, 
Pasang engselnya, lalu tutup dengan bahan lapisan no.27 dengan lem tembak seperti ini,...
Eiit, jangan lupa pasang juga bias tape 1 buah dengan panjang 4cm (untuk handle) dan dilipat bagian tengahnya, lalu dipasang di ujung yang lain dari tutup ini (gambar bawah).
Tempelkan engselnya di badan cepuk dengan lem tembak.

Sekarang kita akan melapisi bagian dalam cepuknya. Kita membutuhkan karton manila dan kain tentunya...
ukuran karton manilanya adalah tinggi dan panjang keliling bagian dalam cepuk, sedangkan untuk kainnya masing-masing dilebihkan 1cm. Beri lem putih tipis-tipis pada karton manila, lalu ditempel pada kain.
Gunting di sudut-sudut kainnya....
Lipat semua kelebihan kainnya kecuali salah satu ujung kain dibiarkan, dan rekatkan dengan lem yang dilipat tadi.
lalu tempelkan lapisan tadi ke dalam dinding cepuk....dan, sekarang tidak ada yang menduga kalau capuk ini terbuat dari gulungan bekas selotip kan !!....

Hiasi tutup cepuk biar lebih cantik.....
Sebelum membuat cepuk ini, beberapa tahun yang lalu saya pernah membuat tempat pensil yang juga dari gulungan bekas selotip, tapi sekarang menjadi tempat gunting hias....ini dia,
Oke, mudah-mudahan postingan ini menjadi inspirasi bagi sahabat semua.....
Selamat bercrafting ria !!.....
@_@
           
      salam,